HANYA ORANG-ORANG YANG TELAH MENCAPAI MAQOM TERTENTU YANG DAPAT BERTEMU, BAHKAN BERGURU PADA IMAM MAHDI. SYEKH RAJAB ALI ADALAH SALAH SEORANG YANG MENDAPAT ANUGRAH UNTIK BERGURU PADA IMAM MAHDI. ITULAH SALAHSATU KAROMAH BESARNYA
SYEKH RAJAB ALI Adalah salah seorang sufi yang berasal dari negri ( Iran ). Dia dilahirkan di Teheran pada tahun ( 1883 M ). Dia seorang sufi yang hidup di abad Modern, ketika godaan-godaan dunia lebih banyak daripada Sufi-sufi yang hidup pada ratusan tahun yang lampau. “
Kendati sentuhan kehidupan Modern sudah begitu hebat di sekelilingnya, namun rumah syekh rajab sangat sederhana, hanya terbuat dari tanah liat yang dibakar. Karena itulah, pada saat hujan turun, maka atap-atap rumahnya pada bocor.
Pernah seorang jendral menawarkan kepada belaiu untuk di belikan tanah dan akan dibangun untuk Syekh Rajab Ali. Tetapi tawaran ini di tolak olehnya, dia hanya mengucapkan terima kasih sambil bersyukur kepada illahi.
Syekh Rajab Ali adalah sufi yang mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Dan Ahlul Bait dalam mencintai Allah. Tidak pernah meninggalkan keluarga dan kaum Muslim.
Nabi dan Ahlul Baitnya tetap mencari nafkah dengan berdagang dan brtani walaupun sebenarnya sebagai Insan Kamil ( Manusia yang paling sempurna ) apa yang di inginkannya cukup diucapkan, maka menjadi terwujud keinginannya tersebut kehendak Allah.
Tak hanya itu, Syekh Rajab Ali juga selalu menolong masyarakat, bersosial dan membuat karya yang dapat bermanfaat bagi kaum muslimin.
Hal tesebutlah yang membedakan Syekh Rajab Ali dari Sufi-sufi lainnya. Pada umumnya para sufi akan melakukan kehidupan zuhud dengan meninggalkan keluarganya, meninggalkan masyarakat, tidak berpolitik, tidak mencari nafkah dan tidak bersosialisasi
dengan baik. Mereka terkesan menyendiri bersama kelompoknya. Mereka menganggap mencintai keluarga, mencari nafkah, berpolitik, dsb, dapat menghalanginya untuk mencintai Allah secara hakiki.
Hal tersebut dianggap jelas melanggar aturan-aturan yang dijalankan Nabi SAW. Dan Ahlul Baitnya. Padahal, kaum sufi itu adalah panutan dan sufi tauladan bagi kita semua kaum muslimin dalam segala hal, karena merekalah para kekasih Allah, sebab merekalah yang mampu mencintai Allah secara hakiki, dan Allah pun mencintai mereka, sehingga mereka mencapai maqom tertinggi manusia sebagai insan kamil. Namun, mengapa mereka harus meninggalakan keluarga, lingkungan, dan tak berbuat apa-apa untuk masyarakat, kecuali untuk diri mereka dan kelompok mereka sendiri ? “
Oleh karena itu, Syekh Rajab Ali, sangat mengecam para sufi yang melakukan perbuatan-perbuatan ekstrim tersebut. Menurutnya, untuk mencintai Allah secara hakiki harus sesuai dengan aturan-aturan Islam, seperti kewajiban memberi nafka lahir batin kepada keluarganya, berpolitik dan sebagainya.
Seseorang sufi yang mencintai kekasihnya apa yang di ucapkan atau permintaan, pasti dituruti oleh orang yang dicintainya. Untuk mencintai Allah, maka segala perintahnya harus dituruti apalagi aturan tersebut adalah sebuah kewajiban bagi kaum muslimin.
Menurut Syekh Rajab Ali, segala amal dan perbuatan harus karena Allah SWT, sebab itu hanya akan menghambat dia untuk mencapai maqom tertinggi dalam mencintai Allah, padahal dengan mencapai maqom ini dia akan” terpesona” hanya kepada Allah saja.
Syekh Rajab Ali mempunyai mata pencaharian sebagai penjahit. Dengan mata pencaharian ini dia membesarkan anak-anaknya dan memberi kehidupan bagi keluarganya. Walaupun hanya seorang penjahit dan dalam kehidupan sederhana, dia terkenal sebagai seorang dermawan dan suka menolong tetangga dan orang lain yang dalam kesusahan, terutama dalam soal ekonomi walaupun dirinya dalam kesulitan ekonomo pula.
Pernah suatu ketika Syekh Rajab Ali pergi ke gunung Syarh banu bersama putranya. Diperjalanan mereka berjumpa dengan seorang sufi yang konon telah memperaktekan kezuhudannya hingga dia memiliki kemampuan yang dikagumi oleh masyarakat.
Syekh bertanya, “ Sejauh ini apa yang telah engkau hasilkan dari peraktek zuhudmu ? “
Sufi itu membungkuk dan mengambil sebongkah batu dan mengubahnya menjadi buah pir. Setelah itu, diberikan kepada syekh Rajab Ali.
Syekh Rajab Ali lalu berkata, “ Bagus, engkau telah melakukannya untuku. Sekarang katakan pada saya, apa yang engkau lakukan untuk Allah ? apa yang telah engkau lakukan untukNya ?
Mendengar ini, sufi itupun menangis tersedu-sedu.
Pernah pula dipadang karbala di negri Iraq, lewat sekelompok aliran tarekat didepan Syekh Rajab Ali dan sahabatnya.
Tarekat ini berpaham sangat ekstrim yaitu meninggalakn aturan islam yang dianggap dapat menghalangi untuk mencintai Allah. Syekh Rajab Ali bercerita kepada sahabatnya bahwa pimpinan tarekat tersebut sedang dikendalikan oleh Syetan, ibarat seekor kuda yang dikendalikan oleh penunggangnya.
Yang pasti, Syekh Rajab Ali tidak pernah meninggalkan kehidupan dunia, meski dia menyebut dunia sebagai, “ wanita tua yang jelek, “ yang dikutifnya dari sebuah hadits Nabi.
Banyak karomah-karomah yang dimiliki Syekh Rajab Ali, di antaranya adalah :
1 . dapat membaca hati orang
salah seorang muridnya berkisah bahwa, suatu malam dia tiba dimajelis yang dipimpin oleh Syekh Rajab Ali. Ketika itu dia memandang salah seorang hadirin yang jenggotnya telah dicukur.
Hati saya serasa gelisah dan sedih, mengapa orang itu mencukur jenggotnya, “ kata orang ini dalam hati.
Syekh yang berada dibelakangnyadan menghadap kiblat, tiba-tiba dia menghentikan do’anya dan berkata, ‘ jenggotnya tidak memperdulikanmu. Lihatlah seperti perbuatannya. Dia mungkin memiliki kebaikan yang mungkin engkau tidak memiliki, “
Sementara itu, seorang pelayan Syekh pernah berkisah, pernah saya meninggalakan rumah untuk mengunjungi Syekh. Diperjalanan, secara tidak sengaja, saya melihat wanita cantik yang menarik perhatian saya. Ketika sampai dirumah Syekh, dan duduk disampingnya, dia melirik saya dan berkata, “ apa yang saya lihat dalam dirimu ?”
Saya membantin, “ Ya Sattar Al Uyub ( Wahai yang menutup aib ),”
Syekh lalu tersenyum dan berkata, “ apa yang telah engkau lakukan sekarang apa yang saya luhat menghilang ?
2 . dapat melihat api dalam sesuatu yang haram
dalam sebuah pertemuan, seseorang memperaktekan ilmu suhir, dan waktu itu salah seorang putra Syekh hadir di pertemuan tersebut. Putra Syekh dengan kemampuan priritualnya berusaha menghalangi peraktek sihir tersebut, sehingga penyihir tersebut selalu mengalami kegagalan.
Akhirnya penyihir itu tahu bahwa putra Syekh Rajab Ali tersebut menghalangi peraktik sihirnya dan memohon kepadanya agar tidak mengganggu mata pencahariannya tersebut.
Lalu penyihir tersebut memberikan hadiah kepada putra Syekh Rajab Ali dengan sebuah karpet mahal. Oleh putra Syekh, krpet itu dibawa pulang. Begitu syekh Rajab Ali melihat, maka dia berkata, “ Siapa yang memberikan permadani kepadamu ? saya melihat api dan asap keluar darinya. Kembalikan permadani tersebut kepada pemiliknya sekarang juga ! “
Maka putra Syekh segera mengembalikan permadani tersebut.-
3 . dapat mengetahui do’a yang dikabulkan oleh Allah SWT.
Dikisahkan bahwa Syekh Rajab Ali dan kawannya mengadakan perjalanan ke kota Masyhad di Iran. Di makam suci Imam Ar Ridho ra ( salah seorang ahlul Bait Nabi SAW keturunan Imam Ali dan Fatimah ),
Mereka melihat seorang pemuda menangis dan sedang bertawasul kepada Imam Ar Ridho ra, agar doa’nya terkabul oleh Allah SWT.
Syekh Rajab Ali memerintahkan kawannya untuk memberitahukan kepada pemuda tersebut bahwa do’anya telah dikabulkan oleh Allah SWT. Dan pemuda tersebut berterima kasih kepada syekh Rajab Alai. “
Sangkawan bertanya kepada Syekh, apa yang terjadi kepada pemuda tersebut. Maka Syekh Rajab Ali menceritakan bahwa pemuda tersebut mencintai seorang gadis dan ingin menikahinya, tapi tak disetujui oleh orang tua gadis tersebut. Do’anya telah dikabulkan oleh Allah SWT. Sebagai bukti, pemuda itu disetujui oleh orang tua gadis tersebut untuk menikahi putrinya. Padahal Syekh Rajab Ali tidak pernah kenal sebelumnya, kecuali dimakam tersebut.”
4 . dapat melihat alam barzah
seorang sahabat berkisah, “ suatu ketika, saya berbincang-bincang dengan Syekh. Tiba-tiba, Syekh berkata, “ saya melihat seorang pemuda di alam Barzah yang berkata, “ engkau tidak tahu apa yang terjadi disini. Ketika engkau datang kesini engkau akan menemukan setiap Nafas yang engkau hirup bukan karena Allah SWT. Berahir dengan kerugian.”
5 . Gramofon yang terbakar
putra Syekh berkata,” Ayah dan saya pergi untuk menghadiri acara pernikahan dari salah seorang kerabat kami. Ketika tuan rumah melihat kedatangan ayah, dia memerintahkan anak-anak muda untuk mematikan Gramofon.
Anak-anak muda itupun ingin melihat siapa yang datang sehingga mereka dilarang menyetel musik yang pada saat itu menggunakan alat Gramofon. Anak-anak muda itu pun memandang rendah Syekh Rajab Ali, bahkan kemudian menyetel kembali Gramofon tersebut.
“ Waktu itu ayah langsung mengajak pulang saya untuk meninggalkan acara tersebut. Belakangan yang saya dengar Gramofon itu hancur tampa sebab. Lalu anak =-anak muda mengambil Gramofon yang lain, tetapi lagi-lagi ada kejadian aneh, Gramofon tersebut terbakar tampa sebab. Peristiwa tersebut menjadikan tuan rumah tobat dan menjadi murid ayah.”
6 . bicara dengan tumbuhan
salah seorang murid syekh mengutip pernyataan beliau,” tumbuhan itu hidup juga dan mereka bicara. Saya berbicara dengan mereka dan mereka memberi tahukan kepada saya tentang apa yang mereka miliki.”
7 . bicara dengan hewan
seorang tukang jagal datang kepada Syekh dan berkata ; “ anak saya sedang sekarat sekarang. Apa yang harus saya lakukan ? “
Syekh berkata, “ engkau telah menyembelih seekor sapi di depan ibunya,”
Tukang jagal meminta agar syekh dapat melakukan sesuatu untuknya. Syekh berkata, “ Ibu sapi itu berkata, “ tidak ! dia telah menyemblih anakku, maka anaknya harus mati.”
Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Imam Ali bin Abi Thalib berkata, “ janganlah menyembelih seekor biri-biri di sisi biri-biri lainnya dan seekor unta lainnya, sementara mereka melihat hewan-hewan itu disembelih,”
8 . berguru kepada Imam Mahdi
Imam Mahdi pada saat ini masih didalam kegaiban besarnya. Konon, dia akan muncul apabila waktunya telah tepat untuk memakmurkan seluruh dunia dan memenangkan Islam di atas dunia.
Hanya orang-orang yang telah mencapai maqom tertentu yang dapat bertemu, bahkan berguru pada Imam Mahdi. Syekh Rajab Ali adalah salah seorang yang dapat anugrah untuk berguru pada Imam Mahdi yaitu pada Zamannya.
ITULAH beberapa karomah yang dimiliki oleh Syekh Rajab Ali. Tokoh sufi ini wafat pada tanggal ( 13 September 1961 ). Dikisahkan, pada akhir hayatnya, Imam Mahdi datang menjenguknya. Namun hal ini hanya dapat diketahui oleh orang –orang tertentu saat itu hadir ketika detik-detik kewafatannya.
Dikisahkan pula, ketika Imam Mahdi datang, keadaan tubuh Syekh yang lemah dan tidak mampu banyak bergerak, tiba-tiba dia dapat duduk seketika dan sambil tersenyum dia berjabat tangan dengan seorang yang tidak nampak dan berkata, “ selamat datang guruku yang terhormat,”
Setelah itu Syekh Rajab Ali terbaring lagi. Dengan di iringi kalimat tauhid yang keluar dari bibirnya, dia pun meninggalkan dunia yang penuh kehinaan ini. Selamat jalan Syekh Rajab Ali. “
Rahmat Mulyadi Taman Bima Permai Blok A 11 Cirebon Jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar