Rabu, 14 April 2010

Kwajaiban Sufi Abu Alwafa Bin Aqil


Keajaiban Sufi


ABUL AL-WAFA’BIN AQIL

 

Tokoh sufi ini lahir pada tahun ( 431 H, ) kecerdasannya sangat menakjubkan.dia memiliki keluasan ilmu dan mulia. Tak ada seorang pun yang dapat menandingi pada masanya, Adz-Dzahabi telah menukil dari perkataannya,” Allah SWT. Telah mengajaku pada waktu aku masih kecil dengan berbagai macam penjagaan dan membatasi kesenanganku hanya pada ilmu. Saya tidak pernah bermain – main sama sekali dan tidak bergaul, kecuali dengan teman – teman saya sejawat  saya yang belajar ilmu, sekarang saya sudah berusia delapan puluh tahun, tetapi saya justru semakin Tamak kepada Ilmu dan lebih Tamak dari sebelumnya ketika saya berumur duapuluh tahun bahkan dua belas tahun.
Tetapi saya tak pernah mendapati diri saya mengalami kekurangan baik dalam kecerdasan, pemikiran, maupun ketajaman penglihatan dengan mata untuk melihat sesuatu yang tersembunyi, kecuali kekuatan saya melemah.”

Adz-Dzahabi menukil dari Abu Al-dzaffar Sabt bin Al-Jauzi perkataan Ibnu Aqil Berikut, “ pada waktu itu saya melaksanakan ibadah haji, saya menemukan permata yang di ikat dengan benang merah. Ternyata ada orang tua yang mencarinya dan dia menawarkan seratus dinar bagi penemunya. Lalu saya kembalikan kepadanya dan dia berkata, “ Ambilah Uang dinar ini,’ tetapi saya menolak pemberian itu.

Setelah itu saya pergi ke Syam, mengunjungi Al-Quds dan pergi ke Baghdad. Kemudian saya Istirahat di masjid karena kelelaha. Saya pun merasa kedinginan dan kelaparan. Mereka menunjuku sebagai pemimpin, dan saya shalat bersama mereka.

Lalu merka memberiku makanan dan pada saat itu awal bulan Ramadhan. Mereka berkata,’ Imam kami meninggal dunia, maka shalatlah bersama kami bulan ini,’ maka saya pun melakukannya, maka mereka berkata,’ ‘Imam Kami mempunyai seorang anak perempuan. ‘ lalu saya menikahinya dan saya tinggal bersamanya selama setahun dan dia melahirkan seorang anak laki – laki.

Pada waktu nifas dia menderita sakit. Pada suatu hari saya merenungkannya, ternyata dilehernya ada tali berwarna Merah. Saya katakan kepadanya, ‘ Tali Merah ini mempounyai cerita, ‘ dan sayapun menceritakannya kepadanya.

Dia berkata, ‘ kamukah itu, demi Allah, ayahku pernah menangis dan berkata, Ya Allah, berikanlah kepada anak perempuanku seorang suami seperti seorang yang mengembalikan tali itu kepadaku, ‘ dan ternyata Allah mengabulkan do’anya. Kemudian dia meninggal dunia, saya ambil tali itu dan warisannya, lalu saya kembali ke Baghdad. “

Ibnu Aqil adalah seorang sufi yang mulia, yang menafkahkann semua yang diproleh dan tidak meninggalkan apa – apa selain buku dan pakaian yang menempel di badannya. Beliau adalah guru dari Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam hal fiqih atau Usul fiqih beliau meninggal pada tahun ( 513 H, )


Tidak ada komentar: