Rabu, 14 April 2010

HUSAIN AN-NUR AL- BAGHDADI

Husain an-nuri, lahir di baghdad dan keluarganya berasal dari Khurasan. Dia adalah murid Sari As-Saqathi dan sahabat karib Al-junayd. Seorang tokoh sufi terkemuka di kota Baghdad dia telah mengubah berbagai syair mistis yang indah. Dia meninggal pada tahun 295 H / 908 M.

Menurut keterangan yang termaksud dalam berbagai kitab tasauf,Husain pada masa hidupnya melakukan disiplin diri seperti dilakukan oleh Al-Junayd. Dia dijuluki Nuri ( Manusia yang memperoleh cahaya ) karena setiap kali dia berbicara di suatu ruangan pada malam yang gelap, dari ( mulutnya keluar Cahaya ) sehingga seluruh ruangan tersebut menjadi terang.

Alasan lain mengapa dia dijuluki demikian adalah karena dia menjelaskan Rahasi – rahasia yang paling pelik dengan cahaya intuisi. Tetapi versi yang ketiga mengatakan bahwa dia mempunyi tempat menyepi di tengah padang pasir, dimana dia bisa shalat di sepanjang malam dan apabila dia berada ditempat itu, orang – orang dapat menyaksikan cahaya yang memancarkan dari tersebut.

Sebagai seorang wali Allah, Husaian memang dianugrahi banyak keajaiban atau karamah. Selain yang tersebut di atas, ada banyak kisah yang menunjukan hal tersebut. Sekedar contoh, suatu ketika pasar budak di kota Baghdad terbakar dan banyak orang yang tebakar hidup-hidup. Di dalam sebuah toko, dua orang budak Yahudi yang tampan terkurung api. Pemilik budak – budak itu berteriak – teriak,” siapa saja yang dapat menyelamatkan mereka, akan kuberi seribu keping dinar emas.”

Tetapi tak seorangpun berani mencoba menyelamatkan budak-budak tersebut. Pada saat yang sangat kritis itu tiba-tiba munculah Nuri. Sambil mengucapkan, “ dengan nama Allah yang Maha Pengasuh lagi Penyayang” dia mencebur kedalam lautan api itu dan menyelamatkan keduanya. Kemudian pemilik budak-budak itu hendak memberi seribu dinar emas seperti yang telah dijanjikannya kepada Nuri.

Simpanlah emas-emasmu itu,” Nuri menolak.” Berterima kasihlah kepada Allah, sesungguhnya kemulaian yang telah diberikan kepadaku ini adalah karena aku tidak mau menerima emas dan menukar akhirat dengan dunia.
Keajaiban lainnya, misalnya, pada suatu hari ada seorang buta mengeluh, “ Ya Allah “ Nyri lalu menghampiri orang buta itu dan berkata,” apakah yang engkau ketahui tentang Allah ? seandainya pun engkau telah mengenalNya, mengapakah engkau masih hidup ?

Setelah berkata demikian kesadaran Nuri hilang dan dadanya dipenuhi oleh hasrat mistis. Maka berjalanlah dia menuju padang pasir melalui padang lang – alang yang baru ditebas sehingga tibuhnya penuh luka. Anehnya, dari setiap tetes darah yang tumpah ke atas tanah terdengarlah suara,” Ya Allah.”

Ketika orang – orang membawa Nuri pulang dari padang alang-alang itu mereka berkata kepadanya,” katakanlah , tiada tuhan selainAllah.”

Nuri menjawab,” aku justru sedang menuju kepada-Nya,” dan, tidak lama kemudian dia pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

RAhmat Mulyadi. Taman Bima Permai Blok A 11 Cirebon Jabar

Tidak ada komentar: