Chalifah Ma’mun ingin sekali bertemu dengan Basyir, orang yang hidupnya berkaki telanjang, tidak pernah pakai sepatu, atau terompah. Tetapi Basyir selalu menolak setiap diminta datang.
Chalifah minta bantuan Imam Ahmad, supaya suka membujuknya. Tetapi Basyir sudah lari dari kota . payah Imam Ahmad mencarinya. Nun jauh, disebuah pedusunan, ada sebuah gubuk yang menyerupai biara, atau biara menyerupai gubuk. Itulah rumah tempat tinggal Basyir.
Imam Ahmad diterima dengan baik, dan setelah menyatakan maksudnya, Basyir menjawab :
,, Apa sebenarnya yang dikehendaki oleh Chalifah daripadaku orang miskin ini. Apa perlunya kepadaku, kalu beliau selalu menuruti hawa nafsunya saja, sedangkan rakyat sekelilingnya tidak diperhatikan sama sekali nasibnya. Katakan kepadanya : Bahwa setiap Muslim akan ditanya dihadapan Allah tentang amalnya masing2. tetapi beliau nanti akan ditanya dan harus bertanggungjawab tentang nasib rakyatnya. Apa perlunya Chalifah meminta aku datang, bukankah aku ini orang miskin. Kalau pelu untuk menghiburnya, carilah orang lain, jangan aku. Aku adalah hamba Allah, aku tidak mau jadi budaknya”.
Demikianlah Basyir lari dari Ma’mun, lari dari Baghdad, lari dari keramaian kota dan maksiatnya, lari dari segala2, untuk mendekat kepada Allah.
Tashauf menurut Basyir adalah :
1. Hendaknya orang jangan memendamkan Nur kesuciannya sendiri, karena cahaya pengetahuannya.
2. Hendaklah orang jangan sampai bertentangan suara bathinnya dengan perintah2 Qur’an dan Hadits.
3. Hendaklah orang jangan sampai menggunakan kekeramatannya untuk merusak kehormatan orang lain.
Siapa manusia yang seperti Basyir ? Ia lepaskan sepetunya untukm pergi kepada Tuhannya
Rahmat Mulyadi Taman Bima Permai Blok A 11 Cirebon Jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar